Pempek Palembang

Makanan khas Palembang yang terbuat dari ikan dan sagu. Sebenarnya sulit untuk mengatakan bahwa pusat adalah pempek Palembang karena di hampir semua daerah di Sumatera Selatan memproduksinya.
Presentasi ini disertai dengan saus cuka pempek palembang hitam kecoklatan yang disebut cuko atau (Palembang bahasa). Cuko terbuat dari air matang, lalu tambahkan gula merah, dilumatkan cabe, bawang putih, dan garam. Cuko adalah teman makan pempek yang setia, dibuat pedas untuk menambah nafsu makan. Ada juga manis untuk cuko yang tidak suka pedas.

Jenis pempek palembang yang terkenal adalah “pempek kapal selam” adalah telur ayam dibungkus dalam adonan dan goreng dalam minyak panas pempek. Ada juga yang lain seperti pempek lenjer, pempek bulat (atau dikenal dengan nama “ada’an”), pempek kulit ikan, pempek pistel (pepaya muda irisan konten yang telah dibumbui semur), pempek telur te kecil, dan pempek keriting.
Pempek dapat ditemukan dengan mudah di seluruh kota Palembang. Beberapa yang dijual di restoran, ada di gerobak, dan juga ada beruang. Juga setiap kantin sekolah akan ada yang menjual pempek.
Secara historis, pempek Palembang di Palembang sudah ada sejak masuknya imigran Cina ke Palembang, yaitu sekitar abad ke-16, saat Sultan Mahmud Badaruddin II berkuasa di kesultanan Palembang-Darussalam. Nama empek empek atau pempek-diyakini berasal dari istilah “basi”, yang merupakan nama untuk seorang pria tua keturunan Cina.

Pada awalnya pempek palembang Belida terbuat dari ikan. Namun, dengan semakin langka dan mahal harga ikan Belida, ikan diganti dengan ikan gabus yang lebih murah, tapi rasa masih enak.
Dalam perkembangan selanjutnya, digunakan juga jenis ikan sungai lainnya, seperti ikan putak, toman, dan persuasi. Digunakan juga jenis ikan laut seperti Makarel, Kakap Merah, parang, golok, ekor kuning, dan ikan berikutnya.

Komentar Anda